A. IDENTITAS BUKU
a. | Judul | : | TeenLit The Write Stuff | ||
b. | Pengarang | : | Jahnna N. Malcolm | ||
c. | Penerbit | : | PT Gramedia Pustaka Utama | ||
d. | Ukuran buku | : | 13,5 cm x 20 cm | ||
e. | Berat buku | : | 0,18 kg | ||
f. | Jumlah halaman | : | 176 halamam | ||
| | | |||
| Tahun terbit | : | Juli 2011 | ||
| Jenis buku | : | Fiksi | ||
| Ilustrasi | : | Kulit buku didominasi warna hijau dengan latar di taman yang dihiasi dengan pepohonan dan rumput. Di taman, terdapat air mancur yang terletak didalam sebuah kolam. Di pinggiran kolam tersebut, duduk seorang wanita menggunakan baju tangan panjang berwarna pink, tas cokelat dan rok oranye, salah satu tangan wanita itu berpegangan dengan tangan seorang laki-laki yang menggunakan baju berwarna abu-abu putih, celana panjang hitam dan tas cokelat. | ||
B. MATERI
I. SINOPSIS
Marissa kesal sekali ketika harus ikut ayahnya ke Gedung Albratoss. Itu artinya dia akan bertemu Michel, mantan pacarnya. Dan itu berarti, dia juga akan bertemu Selina, musuh bebuyutannya, yang telah merebut Michel dari sisinya. Merasa frustrasi oleh situasi, tak sadar Marissa menangis di depan sebuah lukisan, dan bergumam seandainya saja ia bisa menghilang.
Dan ia betul-betul menghilang, terlempar ke masa 20 tahun yang lalu, saat ia belum lahir, saat orangtuanya pun masih belum berpacaran.
Selama 7 hari Marissa berada ditahun 1988. Bersama Wiliam, anak kecil yang ditemuinya di masa lalu, ia mengalami hal-hal yang lucu dan menyenangkan di masa lalu, hal-hal yang akan mengubah kehidupan Marissa dan Wiliam di masa depan. Dimasa itu, marissa mengacaukan hubungan orang tuanya. Dan ia berusaha untuk mempersatukan mereka kembali.
Akhirnya Marissa dapat mempersatukan kedua orang tuanya kembali, berkat bantuan Wiliam. Dan ia dapat kembali lagi ketahun 2008. Ketika ia kembali ke masanya, ia bertemu dengan Wiliam yang lebih tua 10 tahun dari dirinya. Wilim telah menjadi seorang pengusaha dan menjadi klien papi Marrisa.
II. UNSUR INTRINSIK
a. | Tema | : | Persahabatan yang menjadi cinta |
b. | Alur | : | Alur campuran |
c. | Setting | : | |
| - Tempat | : | Gedung Albatross, rumah William, Pekan Raya Jakarta, di dalam mobil, rumah Ferry, rumah Diana, tokoh kaset, pantai,tempat latihan breakdance,tempat les, waarung dekat kolam renang, kampus, kolam renang dan bioskop. |
| | | |
| - Situasi | : | Seluruh ruangan begetar hebat, lantai gedung tidak bergetar hebat, interior gedung tampak berbeda, suara anjing menggonggong, suara palang besi yang jatuh, kerumunan orang semakin banyak, suara kaset berjatuhan, suara teriakana, tanpa rasa bersalah, tertunduk menahan malu, mengemudikan mobilnya sambil mengantuk, ramai dengan pengunjung, setelah menghabiskan 3 cup, Diana menggandeng tangan Ferry, membuyarkan konsentrasi Marissa,dengan geram, berhenti beberapa langkah didepannya, dalam perjalanan ke ruang makan, menarik napas perlahan, berjalan menuju gendung, pergi ke pantai, berlarian diatas pasir dengan bertelanjang kaki dan setelah tangisnya mereda. |
| - Waktu | : | 6 Juli 2008, 30 Juni 1988 – 6 Juni 1988, 2 tahun yang lalu |
| | | |
d. | Tokoh dan penokohan : | | |
| Marissa | : | Seorang gadis yang berumur 18 tahun, bersifat kekanak-kanakan, banyak makan, ceroboh, takut menghadapi kenyataan dan terlarut dalam kesedihan. |
| Wiliam | : | Seorang anak yang kesepian karena orng tuanya telah meninggal dunia, ia bersifat lebih dewasa dari umurnya, sangat menyayangi mainannya, tertutup dan dingin, lebih hebat dan pintar dari anak seusianya. |
| Ferry | : | Orang yang sangat setia, pemalu, perhatian, dan sangat mencintai Diana. |
| Diana | : | Orang yang cantik dan baik. |
| Tante Sarah | : | Satu-satunya krluarga yang dimiliki Wiliam, ia menyayangi keponakanya, tetapi tidak pernah menunjukkannya, tidak menyukai anak kecil, sering kediskotek dan menyayangi kakaknya (ayah Wiliam). |
| Michael | : | Mantan pacar Marisa, ia adalah orang yang egois |
| Selina | : | Musuh terbesar Marissa, orangnya terlalu sombong, mau menang sendiri, sering mengolok-olok Marisa dan pandai berbohong. |
e. | Sudut pandang | : | Orang ketiga tunggal |
| | | |
f. | Gaya Bahasa (Majas) | : | |
| - Sinisme | à | Dengan santai William menyindir. “Kakak tidak lulus SMA, ya?” |
| - Satire | à | “Periksanya lama sekali?! Aku saja sudah loncat sepuluh level main Space Invaders!” |
| - Antonomasia | à | Si petugas lift menggeleng. |
| - Pars Pro Tato | à | Wajah pria itu sangat tampan dan posturnya tinggi gagah. |
| - Personifikasi | à | Tunggu dulu…, pikirnya setelah alam dunia mimpi menjauhinya. |
| - Asosiasi | à | Tubuhnya tetap sedingin es |
| - Hiperbola | à | Selama itu pula kau sudah menjadi bagian dalam hatiku. |
| - Klimaks | à | Aku benci Michael, aku benci Selina! Aku benci semuanya! |
| | | |
g. | Amanat | : | - Jangan terlarut dalam kesedihan - Menjadi diri sendiri - Menjalani hidup sesuai umur - Berpikir dahulu sebelum bertindak - Bersabar dalam menjalani cobaan hidup - Jangan makan sesuatu secara berlebihan - Selalu berusaha dan bekerja keras - Jangan menyia-nyiakan waktu - Saling membantu antar manusia - Bersikap teliti - Dapat membagi waktu |
III. UNSUR EKSTRINSIK
a. | Nilai moral | : | Sementara itu, di sebuah diskotek. Entah sudah berapa lama Sarah menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama music. |
b. | Nilai social | : | Salah seorang anak mengambil tas William dan menjatuhkannya, lalu anak itu merenggut pakian Wiliam. |
c. | Nilai budaya | : | Bener-benar beda dengan mode pakaian di tahun 2008, katanya. |
d. | Nilai pendidikan | : | Kau kan baru delapan tahun, berarti.. kalau tidak salah.. kau masih kelas 3 SD, kan? Bukankah klas 3 SD baru diajari perkalian? |
e. | Nilai ekonomi | : | Marissa terkejut mengetahui betapa murahnya harga makanan di tahun 1988. Dua mangkuk mi bakso hanya lima ratus rupiah. |
f. | Nilai teknologi | : | “Kami sudah punya televise berwarna dari kapan-kapan,” kata wiliam tenang. |
0 komentar:
Posting Komentar