Bahwa makhluk manusia senantiasa berhajat selama-lamanya kepada Allah s.w.t., karena itu maka tenang jiwanya dan tenteram hatinya, sehingga apabila hatinya berhubungan atau terikat dengan selain Allah, maka ketenangan dan ketentraman yang telah mereka rasakan bisa jadi liar dan pudar, sehingga gelisah keadaannya, dan kasar perasaanya. Kenapakah keadaan Wali-wali Allah sedemikian rupa? Jawabnya ialah seperti yang disebut oleh Al Imam Ibnu Athailah Askandary dalam Kalam Hikmahnya yang ke-103 sebagai berikut:
"Allah telah menerangi alam-alam lahiriah ini dengan pengaruh cahaya (atsar) bekas-bekas sifat-sifatNya, dan Dia telah menerangi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati dengan cahaya sifat-sifatNya itu. Karena itu cahaya-cahaya lahiriyah bisa hilang dan lenyap sedangkan cahaya-cahaya hati dan rahasia-rahasianya tidak mungkin hilang dan sirna. Dan karena itulah berkata penyair:
Sesungguhnya matahari siang akan tenggelam di malam hari, Dan matahari hati tidak akan hilang sampai abadi."
Pengertian Kalam Hikmah ini sangat dalam dan mudah-mudahan kita dapat
faham dan mengerti. Untuk menjelaskannya marilah kita terangkan sebagai berikut:
I. Apabila alam lahiriah seperti langit, bumi, dan isinya dapat diterangkan dengan sinar bintang-bintang, berupa matahari, bulan dan lain-lain, sehingga dengan sinar-sinar cahaya tersebut kita bisa melihat sesuatu dengan terang, karena tidak tertutup dengan kegelapan. Sinar cahaya-cahaya itu diumpamakan bekas-bekas dari sifat-sifat Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Agung. Bekas kudratNya, maka tercipta yang demikian .
Bekas iradatNya, maka kita lihat hasil dari kudratnya. Bekas ilmuNya dan bekas dari sifat-sifatNya Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Maka demikian pulalah hati manusia bisa terang benderang, bercahaya dengan cahaya-cahaya dari sifat-sifat Allah s.w.t. Yang Maha Agung dan Maha sempurna. Maksudnya, hati manusia bisa terang bercahaya dengan ilmu-ilmu makrifat, yakni ilmu-ilmu yang penuh diliputi dari tauhid yang mendalam, disebabkan terang berbekas keagungan segala sifat-sifat Allah dalam hati hamba-hambaNya yang betul-betul kenal kepadaNya.
Dengan ilmu-ilmu makrifat yang terus bertambah dan meningkat dalam hati mereka, menggambarkan bahwa cahaya kebesaran Allah dan keagunganNya telah tumbuh dengan subur atas hati mereka, segala sesuatu yang bermanfaat untuk mereka ambil dan mereka amalkan, dan segala sesuatu yang membawa kepada yang tidak baik untuk mereka jauhi sejauh-jauhnya.
"Allah telah menerangi alam-alam lahiriah ini dengan pengaruh cahaya (atsar) bekas-bekas sifat-sifatNya, dan Dia telah menerangi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati dengan cahaya sifat-sifatNya itu. Karena itu cahaya-cahaya lahiriyah bisa hilang dan lenyap sedangkan cahaya-cahaya hati dan rahasia-rahasianya tidak mungkin hilang dan sirna. Dan karena itulah berkata penyair:
Sesungguhnya matahari siang akan tenggelam di malam hari, Dan matahari hati tidak akan hilang sampai abadi."
Pengertian Kalam Hikmah ini sangat dalam dan mudah-mudahan kita dapat
faham dan mengerti. Untuk menjelaskannya marilah kita terangkan sebagai berikut:
I. Apabila alam lahiriah seperti langit, bumi, dan isinya dapat diterangkan dengan sinar bintang-bintang, berupa matahari, bulan dan lain-lain, sehingga dengan sinar-sinar cahaya tersebut kita bisa melihat sesuatu dengan terang, karena tidak tertutup dengan kegelapan. Sinar cahaya-cahaya itu diumpamakan bekas-bekas dari sifat-sifat Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Agung. Bekas kudratNya, maka tercipta yang demikian .
Bekas iradatNya, maka kita lihat hasil dari kudratnya. Bekas ilmuNya dan bekas dari sifat-sifatNya Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Maka demikian pulalah hati manusia bisa terang benderang, bercahaya dengan cahaya-cahaya dari sifat-sifat Allah s.w.t. Yang Maha Agung dan Maha sempurna. Maksudnya, hati manusia bisa terang bercahaya dengan ilmu-ilmu makrifat, yakni ilmu-ilmu yang penuh diliputi dari tauhid yang mendalam, disebabkan terang berbekas keagungan segala sifat-sifat Allah dalam hati hamba-hambaNya yang betul-betul kenal kepadaNya.
Dengan ilmu-ilmu makrifat yang terus bertambah dan meningkat dalam hati mereka, menggambarkan bahwa cahaya kebesaran Allah dan keagunganNya telah tumbuh dengan subur atas hati mereka, segala sesuatu yang bermanfaat untuk mereka ambil dan mereka amalkan, dan segala sesuatu yang membawa kepada yang tidak baik untuk mereka jauhi sejauh-jauhnya.
0 komentar:
Posting Komentar