Pages

Sabtu, 13 Agustus 2011

Puisi Ibu

Khusuk hening dalam tahajjudmu,
tertengadah dan merunduk dalam keihlasan,
menghiasi malammu yang sepi merajuk,
tiada beban yang melingkar di pundakmu,
semua kau luruhkan untukku,
anakmu.

Ibu, walau di matamu,
selamanya aku adalah ranting kecil,
yang kau khawatirkan patah ditiup angin,
dan kau cemaskan akan rapuh dan lemahku,
tapi sesungguhnya aku ingin merindang,
melindungimu dari sedih nestapa.

Andai aku dipanggilNya lebih dulu,
aku ingin selalu datang ke bumi setiap malam,
bergayut di sayap malaikat pembawa rahmat,
yang menjinjing seribu salam indah dari surga,
untukmu,
ketika air matamu menetes di atas sajadah.

Aku ingin berlebihan di hadapanmu,
untuk menutup kekuranganku,
walau harus kupaksakan,
tapi tak apalah,
asal Ibu senang,

karena kesenangamu adalah nyawaku. 

0 komentar:

Posting Komentar